BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu bentuk modernisasi yang sedang
berkembang adalah pemanfaatkan teknologi internet dalam
bidang perdagangan (transaksi jual beli), pada awalnya perdagangan
hanya dilakukan dengan model konvensional dimana
masih terkendala dengan batas ruang dan waktu,
seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna dan
kemudahan dalam mengakses internet, perdagangan dengan
model konvensional mulai dikembangkan menjadi perdagangan secara elektronik,
dimana penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi tanpa
dibatasi oleh teritori ruang (geografis) maupun waktu (Saeful, Fahmi 2015). Salah satu teknologi informasi
yang berkenaan dengan perdagangan secara elektronik adalah E-Marketplace.
E-Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based)
tempat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual.
Pembeli dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang
diinginkan, sehingga memperoleh sesuai harga pasar. Sedangkan bagi
supplier/penjual dapat mengetahui perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
produk/jasa mereka. Aktifitas bisnis menjadi lebih efisien dan luas dalam
memperkenalkan bisnis/usaha anda ke banyak client secara global tanpa ada batasan
jarak dan regional. E-marketplace di harapkan menjadi solusi dalam
mengefisienkan kegiatan antara penjual dan pembeli.
Menurut Bakos (1998), pasar memegang peranan utama dalam perekonomian,
memfasilitasi pertukaran informasi, barang, jasa, dan pembayaran. Dalam
prosesnya, mereka menciptakan nilai ekonomi untuk pembeli, perantara, dan
masyarakat luas. Pada tahun-tahun belakangan ini, pasar terlihat sebagai
peningkatan yang dramatis pada penggunaan IT & EC(Turban,2006). EC
mempengaruhi IT dengan peningkatan efektivitas dan biaya transaksi dan
distribusi yang lebih rendah, yang meningkatkan pasar yang efisiensi yang
lama-lama mengalami pergeseran ke bebas.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan marketplace?
2. Apa saja komponen E-Marketplace?
3. Apa saja tipe-tipe E-Marketplace?
4. Jelaskan intermediasi dan sindikasi
dalam E-bisnis!
5. Jelaskan Pertukaran barang dan
negosiasi online!
6. Jelaskan M-Commerce!
7. Jelaskan kompetisi dalam digital
economy!
8. Apa saja dampak E-market dalam proses
bisnis dan organisasi?
C.
Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengetian E-Marketplace.
2. Untuk mengetahui komponen
E-Marketplace.
3. Untuk mengetahui tipe-tipe E-Marketplace.
4. Untuk memahami intermediasi dan
sindikasi dalam E-bisnis.
5. Untuk memahami Pertukaran barang dan
negosiasi online.
6. Untuk memahami M-Commerce.
7. Untuk memahami kompetisi dalam
digital economy.
8. Untuk mengetahui dampak E-market
dalam proses bisnis dan organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi E-Marketplace
E-Marketplace merupakan media
online berbasis internet (web
based) tempat melakukan kegiatan
bisnis dan transaksi antara pembeli dan
penjual. Pembeli dapat
mencari supplier sebanyak mungkin dengan
kriteria yang diinginkan,
sehingga memperoleh sesuai harga
pasar. Sedangkan bagi supplier/penjual dapat
mengetahui perusahaan-perusahaan
yang membutuhkan produk/jasa mereka (R.E.Indrajit, 2007). E-MarketPlace
merupakan model E-Business yang berhubungan dengan penjual dan pembeli (seller
& buyer. Pada umumnya E-MarketPlace yang efisien dapat meningkatkan iklim
investasi di perusahaan dan memudahkan arus input output barang.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan E-marketplace merupakan
kegiatan jual beli secara online dengan menjual produk/jasa yang dimiliki
produsen yang disesauikan dengan harga pasar.
2.2
Komponen-Komponen E-Marketplace
Komponen dari sebuah marketplace hampir sama dengan komponen pada pasar
tradisional pada umumnya, yang paling penting agar terjadinya sebuah transaksi
adalah dengan adanya calon penjual dan pembeli. Disini akan diuraikan beberapa
komponen yang menunjang sebuah marketplace itu sendiri, yaitu:
a. Customer
Pelanggan berasal dari seluruh dunia,
yang membuka internet merupakan pembeli potensial atas barang dan jasa yang
ditawarkan atau diiklankan di internet. Pembeli mencari perbandingan harga,
barang sesuai pesanan, barang kolektor, entertainment, dan lain-lain. Mereka
adalah pengemudi. Mereka bisa mencari informasi yang detail, membandingkan,
menawar, dan terkadang bernegosiasi. Organisasi tersebut adalah customer
terbesar, lebih dari 85% dari aktivitas EC.
b.
Penjual
Berjuta orang terdaftar di website
mempromosikan dan menawarkan berbagai variasi barang. Setiap hari terdapat
penawaran baru produk dan jasa. Penjuat bisa menjuat langsung dari website
mereka atau dari e-marketplace.
c.
Produk dan jasa
Satu perbedaan utama dari marketplace
dan marketspace yaitu kemungkinan banyaknya produk dan jasa di marketspace.
Meskipun kedua tipe pasar bisa menjual produk fisik, marketspace juga bisa
menjual produk digital, dimana barang bisa ditransformasi ke format digital dan
diberikan melalui internet. Penyampaian bisa dalam bentuk software, music dan
terdapat kemungkinan untuk mengirim produk dan jasa lainnya, yang terdapat pada
online exhibit 2.1. produk digital memiliki perbedaan biaya daripada produk biasa.
Pada hal ini, biasanya biaya adalah tetap dan biaya variabel sangatlah rendah.
Meskipun demikian, keuntungan bisa meningkat begitu cepat.
d.
Infrastruktur
Infrastruktur marketspace meliputi
jaringan elektronik, hardware, software, dan lain-lain.
e.
Front end
Customer berinteraksi dengan marketspace
melalui front end. Komponen dari front end bisa meliputi pintu gerbang penjual,
katalog elektronik, shopping cart, search engine, dan pintu pembayaran.
f.
Back end
Semua aktivitas berhubungan dengan
agregasi pesanan dan pemenuhan, manajemen persediaan, pembelian dari supplier,
accounting, keuangan,proses pembayaran, packaging, pendistribusian yang
dinamakan back end dari sebuah bisnis.
g.
Perantara
Dalam marketing, perantara merupakan
orang ketiga yang mengoperasikan hubungan antara penjual dan pembeli. Perantara
menawarkan jasa mereka dalam web. Peranan dari perantara disini berbeda dengan
peranan perantara pada umumnya. Perantara online menciptakan dan mengatur pasar
online. Mereka membantu mencocokkan pembeli dan penjual, menyediakan jasa
infrastruktur, dan membantu customer dan atau penjual dalam menyelesaikan
transaksi. Mereka juga membantu sangat banyak transaksi yang ada pada jasa
penyediaan, seperti didemonstrasikan pada WebMD. Perantara online biasanya
beroperasi dengan sistem komputer.
h.
Partner bisnis lainnya
Selain perantara, terdapat beberapa tipe
partner bisnis, seperti pengiriman yang berkolaborasi melalui internet, dan
partner lain yang biasanya berkaitan dengan supply chain.
i.
Jasa pendukung
Banyak jasa pendukung yang tersedia,
mulai dari pengesahan sertifikat, jaminan orang ketiga, sampai penyedia
layanan.
2.3
Tipe – Tipe Marketplace
Ada tiga tipe e-marketplace, antara lain
:
a. Private e-marketplace, berupa pasar
online tertutup dimana salah satu pihak (penjual/pembeli) menentukan siapa
pihak yang bertransaksi dengannya, sistemnya one to many.
b. Sell side e-marketplace, perusahaan
bertindak sebagai penjual menentukan siapa saja pembelinya, kemudian pembeli
dengan penawaran harga terbaik yang akan bertransaksi dengan perusahaan
tersebut. Jadi ini semacam lelang tertutup.
c. Buy side e-marketplace, perusahaan
bertindak sebagai pembeli, menentukan siapa saja penjual yang qualified,
kemudian penjual dengan penawaran produk dan harga terbaik lah yang akan
bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam open tender.
2.4 Intermediasi dan
sindikasi dalam E-bisnis
Bank
sebagai lembaga intermediasi, memiliki fungsi sebagai perantara keuangan.
Dalam peranannya tersebut, terdapat hubungan antara bank dan nasabah didasarkan
pada dua unsur yang saling terkait, yaitu hukum dan kepercayaan. Suatu bankhanyadapatmelakukankegiatandanmengembangkanbanknya,
apabila masyarakat “percaya” untukmenempatkanuangnyadalamproduk-produkperbankan
yangadapada bank tersebut. Berdasarkankepercayaanmasyarakattersebut, bank dapatmemobilisasidanadarimasyarakatuntukditempatkan
di banknyadan menyalurkankembalidalambentukkreditsertamemberikanjasa-jasa perbankan.1
Transaksiperbankanmerupakanhubunganhukumantara bank dannasabah di bidangbisnis,
yang di dalamnyakeduabelahpihaksalingmembutuhkan. Transaksi perbankanterdiriatastransaksi
di bidangpendanaandantransaksi di bidang perkreditan.
2.5
Pertukaran Barang dan Negosiasi Online
Dewasa
ini seseorang dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan melakukan
pertukaran. Pertukaran merupakan cara untuk mendapatkan produk/jasa yang
diinginkan dengan menawarkan sesuatu imbalan.
2.5.1
Syarat-syarat pertukaran barang
Pertukaran dapat terjadi bila
syarat-syarat di bawah ini dipenuhi yaitu :
a. Harus
ada sekurang-kurangnya dua pihak.
b. Masing-masing
pihak mempunyai barang atau sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
c. Komunikasi
yang baik bisa dilakukan oleh masing-masing pihak dan mereka mampu untuk
menyerahterimakan barang.
d. Ada
kebebasan masing-masing pihak untuk menerima atau menolak tawaran.
e.
Masing-masing pihak merasakan bahwa
transaksi yang dilakukan merupakan tindakan yang diinginkan dan dan tepat.
Pertukaran akan terjadi bila kedua belah pihak setuju dengan
syarat-syarat yang telah ditetapkan sehingga kedua belah pihak akan mendapatkan
manfaat dari pertukaran tersebut sehingga kondisi masing-masing pihak menjadi
lebih baik. Bila kesepakatan dan pertukaran ini terjadi maka orang menyebut
bahwa transaksi telah dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati banyak sekali transaksi yang
dilakukan.Transaksi ini sebagai dasar yang dikenal dengan pemasaran.
2.5.2 Konsep Negosiasi
Negosiasi bisa terjadi ketika anda melihat orang lain memiliki sesuatu
yang anda inginkan. Namun untuk mendapatkan barang tersebut hanya menginginkan
saja tidak mungkin, anda perlu melakukan negosiasi dengan pemiliknya. Negosiasi
bisa berjalan ketika seseorang bisa merelakan apa yang dia miliki untuk barang
tersebut. Anda juga bisa melakukan barter atau pertukaran barang atau jasa
untuk mendapatkan sesuatu yang anda inginkan tersebut.
2.5.3
Karakteristik negosiasi
Adapun karekteristik negosiasi yaitu:
a. Melibatkan orang lain
Dalam negosiasi
selalu melibatkan orang lain baik secara individu, bagian dari organisasi
tertentu atau perwakilannya, perseorangan maupun kelompok. Jika tidak anda
bagian-bagian tersebut tentu tidak akan mungkin terjadi negosiasi bahkan tidak
akan menemukan titik terang. Kadang negosiasi hanya dilakukan oleh dua orang
saja dan ini dilakukan antar pimpinan atau pihak yang penting dalam suatu
perusahaan, namun banyaik juga negosiasi yang dilakukan oleh beberapa orang
yang memiliki kesamaan misi dan visi.
b. Adanya konflik
Tiap negosiasi yang terjadi tidaklah mulus dan menghasilkan kesepakatan
bersama, Dalam negosiasi tersebut selalu ada beberapa konflik yang timbul saat
negosiasi dilakukan kedua belah pihak.Kadang konflik tersebut menimbulkan
ancaman terjadinya konflik bisa terjadi dari awal hingga akhir negosiasi sampai
dengan kesepakatan didapatkan kedua belah pihak.
Konflik bisa timbul ketika beberapa
pendapat dari masing-masing pihak tidak bisa disatukan dengan baik.Pihak satu
mungkin bersikeras dengan pendapatnya dan pihak dua tetap kukuh pada
pendiriannya. Jika hal ini tetap dibiarkan maka konflik dalam negosiasi
tersebut akan semakin besar dan tidak ada kesepakatan yang bisa dihasilkan
dalam kesempatan tersebut.
Menggunakan barang atau
jasa
Dalam suatu negosiasi selalu menggunakan barang atau jasa
untuk pertukarannya atau untuk sistem barternya. Barang atau jasa tersebut akan
menjadi taruhan kedua belah pihak dan kadang konflik timbul karena ketidak
sesuaian penawaran yang dilakukan terhadap barang tersebut.
c.
Mengunakan
bahasa yang lisan, ekspresi wajah dan gerak tubuh
Kedua
belah pihak akan melakukan negosiasi dengan bahasa yang lisan dan mudah
dimengerti. Selain itu anggota negosiasi juga akan menggunakan ekspresi wajah
dan tubuh yang jelas untuk memenangkan proses negosiasi.
d.
Berkaitan
dengan masa depan
Dalam negosiasi biasanya kesepakatan yang
didapatkan menyangkut beberapa hal dimasa depan. Hal yang belum terjadi namun
diharapkan terjadi dimasa mendatang. Pembahasan dalam negosiasi biasanya adalah
perjanjian mengenai suatu hal yang akan terjadi di masa mendatang namun harus
dipertimbangkan saat ini. Biasanya negosiasi tersebut adalah mengenai rencana
kerja atau pembagian kerja dalam perusahaan.
e.
Adanya
kesepakatan kedua pihak
Setiap negosiasi selalu terjadi
kesepakatan kedua belah pihak sekalipun banyak konflik yang terjadi saat
berlangsungnya negosiasi tersebut. Negosiasi yang baik tentu akan menimbulkan
kesepakatan oleh kedua belah pihak. Secara langsung kadang salah satu pihak
harus mengalah terhadap hasil negosiasi tersebut. Negosiasi yang baik akan
menghasilkan kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Siapapun bisa melakukan negosiasi bahkan
seorang ibu rumah tangga juga bisa melakukan negosiasi.Negosiasi tersebut bisa
terjadi ketika ada beberapa hal didalamnya.
2.5.4 Unsur Negosiasi
Faktor
penentu keberhasilan negosiasi yaitu:
a. Waktu
Mempersiapkan waktu yang baik untuk
melakukan negosiasi agar efektif dan lebih efisien.Kadang para negosiator tidak
memperhitungkan waktu yang tepat untuk melakukan negosiasi padahal waktu juga
menjadi hal yang sangat vital terhadap hasil negosiasi tersebut.Ada baiknya
masing-masing negosiator mencari waktu yang tepat untuk bernegosiasi yang tidak
mengganggu jadwal kerja atau jadwal apapun.
b.
Menentukan
sasaran yang tepat
Jika suatu negosiasi tidak ada sasaran
yang akan dirundingkan tentu saja akan sulit bagi kedua belah pihak untuk
memutuskan hasil negosiasi. Karena itu sebaiknya kedua belah pihak harus
menentukan sasaran negosiasi terlebih dulu sebelum negosiasi tersebut
dilaksanakan.
c.
Mendapatkan
informasi yang tepat dan akurat tentang lawan negosiasi
Bila anda akan bernegosiasi dengan salah
satu perusahaan ternama, maka jangan lupa untuk mencari tahu tentang perusahaan
bersangkutan. Anda bisa mencari tahu sejah mana perusahaan tersebut berjalan
dan apa saja keunggulan perusaaan. Hal ini bisa menjadi masukan bagi anda
ketika nanti anda menghadapi perusahaan tersebut dalam negosiasi yang akan
dilaksanakan.
d.
Menyusun
strategi yang tepat untuk melakukan negosiasi
Dalam bernegosiasi harus ditentukan
strategi yang benar-benar tepat masing-masing negosiator. Bila salah satu
negosiator tidak memiliki strategi yang tepat mereka akan dikalahkan oleh lawan
negosiasi
e.
Memilih
taktik untuk menentukan waktu yang efektif dalam bernegosiasi
Taktik
disini bisa membuat salah satu negosiator kalah, bila salah satu negosiator
memiliki taktik yang bagus untuk mengalahkan lawannya maka kemenangan akan
berada di pihaknya.
f.
Keterbukaan
kedua negosiator
Jika masing-massing negosiator tidak terbuka
dan tidak mau menyampaikan informasi atau pendapat yang terbuka, maka sangat
sulit bagi mereka untuk mendapatkan kesepakatan bersama.Dalam negosiasi sangat
diperlukan keterbukaan dari masing-masing pihak. Keterbukaan ini akan
memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dan membuat kesepakatan bersama.
g.
Kemauan
kedua belah pihak untuk berkompromi
Kompromi adalah bagian penting dari
negosiasi, bila masing-masing pihak mau melakukan kompromi maka negosiasi akan
berjalan dengan mudah.
h.
Tercapai kesepakatan
kedua negosiator
Setelah melakukan kompromi kedua belah
pihak bisa mendapatkan kesepakatan bersama.Kesepakatan tersebut kadang
memberatkan salah satu negosiator bahkan merugikannya.Karena itu sebaiknya
pengambilan kesepakatan harus menguntungkan kedua belah pihak.
i.
Hasil
negosiasi yang jelas
Negosiasi yang baik akan memutuskan
hasil negosiasi yang jelas dan bisa dilaksanakan dengan mudah oleh kedua
negosiator. Jika hasil kesepakatan bersama tidak jelas maka sangat sulit bagi
negosiator untuk menjalankan keputusan tersebut.
j.
Pelaksanaan
hasil negosiasi yang jelas
Masing-masing
negosiator harus melaksanakan hasil negosiasi yang jelas.Pelaksanaan hasil
tersebut juga harus dilakukan dengan jelas dan bisa dipertanggung jawabkan
nantinya.
2.6 Definisi M-commerce
M-commerce merupakan pengembangan dari E-commerce yang menggunakan
jaringan wireless atau mobile telecommunication. Secara karakteristik
M-commerce terdiri dua bagian yaitu mobility dan board reachability.Kata mobile
menerangkan bahwa aktifitas tersebut dilakukan dengan smart phone atau
perangkat teknologi lainnya yang bersifat mobile seperti PDA (personal digital
assistant), sehingga para penggunanya dapat melakukan berbagai aktifitas
E-commerce dimana saja.Sedangkan kata board reachibility menjelaskan bahwa
apapun aktifitasnya dan dimanapun mereka berada para pengguna M-commerce
tersebut dapat menjangkau atau memiliki informasi yang dia butuhkan secepatnya.
2.7 Kompetisi dalam
digital economy
Definisi Digital Economy versi Encarta
Dictionary adalah “Business transactions on the Internet: the marketplace that
exists on the Internet“. Pengertian Digital Economy lebih menitikberatkan pada
transaksi dan pasar yang terjadi di dunia internet. Pengertian yang lebih luas
dari sekedar transaksi atau pasar adalah New Economy yang menurut PC Magazine
adalah “The impact of information technology on the economy“. Pengertiannya
lebih menonjolkan pada penerapan teknologi informasi pada bidang ekonomi.
Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks dan merupakan fenomena
yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek ekonomi mikro, ekonomi makro, dan
teori organisasi dan administrasi. Ekonomi digital akan menjelaskan
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade yang akan datang.
Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya
adalah industri TIK, aktivitas e-commerce antarperusahaan dan individu,
distribusi digital barang-barang dan jasa-jasa, dukungan pada
penjualan-penjualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang
menggunakan internet. Sebuah ekonomi digital adalah ekonomi yang didasarkan
pada barang elektronik dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis elektronik dan
diperdagangkan melalui perdagangan elektronik. Artinya, bisnis dengan produksi
elektronik dan proses manajemen dan yang berinteraksi dengan mitra dan
pelanggan dan melakukan transaksi melalui Internet dan Web teknologi. Di
Indonesia, transaksi digital semakin berkembang. Penggunaan E-banking dalam
transaksi ekonomi semakin berkembang pesat. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia
juga ikut bersaing dalam dunia ekonomi digital. Seperti misalnya marketplace
(bukalapak,tokopedia, dan lain-lain). Dari segi lingkungan
bisnis, dengan berkembangnya penggunaan internet di sektor bisnis terjadi
perubahan kultur dalam berbisnis seperti hilang atau berkurangnya perantara
atau broker dalam bisnis sehingga mempersingkat saluran distribusi. Selain itu,
perusahaan-perusahaan di Indonesia juga banyak yang membangun infrastruktur
dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu dalam
menghadapi persaingan dalam perekonomian digital.
Sebagai contoh ekonomi digital di Indonesia adalah E-banking, Intensitas
penggunaan layanan transaksi berbasis kartu di Indonesia memang cenderung
semakin meningkat disebabkan faktor kesediaan layanan E-banking yang 24 jam
menjadi faktor penting lainnya (The Fed, 2004). Namun ancaman dari layanan
E-banking adalah aspek keamanan dan kerahasiaan.
2.7.1
Contoh Kompetisi ekonomi digital pada marketplace (Tokopedia dan Bukalapak)
a. Tokopedia
Dalam persaingan berbisnis online harus memiliki kekuatan tersendiri
dalam berbisnis. Dilihat dari kelengkapan mutu, Tokopedia.com memiliki mutu
dalam berbelanja online yang maximal. Karena tidak membutuhkan waktu yang lama
dalam berbelanja dan barang yang berkualitas. Untuk harga yang ditawarkan oleh
pelapak dalam Tokopedia.com merupakan harga umum yang ada didalam pasaran.
Sehingga tidak meurungkan minat pembeli untuk berbelanja di Tokopedia.com.
Untuk memperkenalkan bisnis ini, Tokopedia.com memanfaatkan jasa iklan seperti
iklan diberbagai website, Tokopedia.com memilih ambasador untuk bisa lebih
memperkenalkan bisninya, seperti Chelsea Islan yang terpilih menjadi ambasador
dan menayangkan iklan di media-media elektronik seperti TV dan radio, serta
adanya aplikasi Tokopedia.com yang tersedia dalam iOS, play store untuk lebih
menambah minat masyarakat dalam berbelanja didalam Tokopedia.com, pihak
Tokopedia.com terkadang memberikan diskon, Tokopedia.com selalu memberikan hal
baru dalam dunia berbisnisnya, seperti memperbarui tampilan dalam website atau
aplikasinya agar tidak kalah menarik dengan aplikasi milik bisnis online
lainnya yang menjadi pesaingnya.
Dalam bersaing, Tokopedia.com bersaing dengan berbagai bisnis online
salah satunya yaitu Bukalapak.com. Tokopedia.com dan Bukalapak.com sama-sama
memberikan pelayanan berbelanja yang berbasis online. Tokopedia.com dan
Bukalapak.com juga sama-sama bersaing untuk menarik minat masyarakat dalam
berbelanja online. Tokopedia.com dan Bukalapak.com juga memiliki peluang besar
dalam menaklukkan pasar karena sama-sama memiliki situs untuk bisa diakses
dengan mudah.
b. Bukalapak
Kelengkapan mutu pada Bukalapak.com sangatlah berkualitas sehingga
banyak sekali baik konsumen maupun pelapak yang berminat untuk menjual belikan
barang dagangannya di Bukalapak.com. Selain itu desain dan bentuk produknya
sangat menarik dan kreatif bagi konsumen. Harga yang ditawarkan sangatlah
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, karena pelapak biasanya menyesuaikan
dengan harga-harga pasar yang ada di Indonesia. Promosi yang saat ini
dijalankan melalui media-media elektronik.
Tokopedia dan bukalapak dalam hal transaksi sudah sama-sama menggunakan
E-banking untuk memudahkan proses administrasi, hal ini menunjukan ada kerja
sama dibidang bisnis dan perbankan untuk berkompetisi dalam ekonomi digital.
2.8
Dampak E-market dalam proses bisnis dan organisasi
2.8.1
Dampak E-market dalam proses bisnis
a. Dampak Positif E-market dalam proses bisnis
Adapun dampak positif E-market
dalam proses bisnis yaitu:
1. Memudahkan promosi produk dan jasa
secara interaktif dan real time melalui
saluran komunikasi langsung via
internet.
2. Menciptakan saluran distribusi baru
yang dapat menjangkau lebih banyak
pelanggan di hampir semua belahan dunia.
3. Menurunkan biaya
operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach)
5. Meningkatkan customer.
6. Revenue Stream (aliran pendapatan)
baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi
tradisional.
b. Dampak negatif E-market dalam proses
bisnis
Adapun dampak negatif E-market dalam proses bisnis yaitu:
1. Kehilangan segi finansial secara
langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu
ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena
gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran
listrik tiba-tiba padam.
3. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak
yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem
perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.
4. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja
oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
5. Kerugian yang tidak terduga.
Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek
bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, dan kesalahan sistem
elektronik.
2.8.2
Dampak E-market dalam organisasi
Adapun dampak E-market dalam organisasi yaitu:
1. Mampu beradaptasi secara cepat dengan
teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation).
2. Mampu dan berani bereksperimen dengan
produk, jasa, maupun proses baru.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapa diambil dari pembahasan adalah sebagai
berikut:
E-Marketplace merupakan sebuah pasar virtual dimana pasar tersebut
menjadi tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. Adapun
komponen yang terdapat dalam e-marketplace yaitu pelanggan, penjual, barang dan
jasa, infrastruktur, front end, back end, intermediaries, partner bisnis
lainnya, dan jasa pendukung. Dalam e-marketplace juga terdapat tipe-tipe yang
memenuhinya yaitu Private e-marketplace, Sell side e-marketplace, dan Buy side
e-marketplace.
Negosiasi bisa terjadi ketika anda melihat orang lain memiliki sesuatu
yang anda inginkan. Namun untuk mendapatkan barang tersebut hanya menginginkan
saja tidak mungkin, anda perlu melakukan negosiasi dengan pemiliknya. Negosiasi
bisa berjalan ketika seseorang bisa merelakan apa yang dia miliki untuk barang
tersebut. Anda juga bisa melakukan barter atau pertukaran barang atau jasa
untuk mendapatkan sesuatu yang anda inginkan tersebut.
Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks dan merupakan fenomena
yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek ekonomi mikro, ekonomi makro, dan
teori organisasi dan administrasi.
B.
Saran
Adapun saran dari makalah ini sebagai berikut:
Diharapkan sebagai pelaku dalam E-bisnis agar meciptakan rasa tanggung
jawab antara dua belah pihak. Kesepakatan bersama dibentuk melalui perundingan
bersama dengan menanamkan sifat jujur, agar tidak ada salah satu yang
dirugikan.
Diharapkan dapat meminimlisir dampak negatif E-market,agar tidak ada
yang dirugikan bagi semua pihak yang menjalankan E-bisnis baik penjual maupun
pembeli.
DAFTAR
PUSTAKA
Mawardy Kholid .2016.Komponen-komponen
marketplace. (online) https://i-kuliah.blogspot.co.id/2016/04/komponen-marketplaces.html,
diakses 30 september 2016.
Meruya.2014.Digital Economy Di
Indonesia (Ekonomi Digital) . (online) https://rajasepedalipat01.wordpress.com/2014/03/27/digital-economy-diindonesia-ekonomi-digital/,
diakses 30 september 2016.
No comments:
Post a Comment